Kasus kematian anaknya di Deli Serdang, ibunya upayakan menempuh jalur hukum.
Sumut, rajapos.net
Setelah hukum Muridnya di hukuman Skot jam dan Push UP 100 kali, oleh guru agamanya, akhir meninggal oleh amarah menjadi musibahnya, minggu (29/09).
Kasus kematian anaknya di Deli Serdang, ibunya upayakan menempuh jalur hukum.
Guru yang memberikan hukumannya pada murid, kini akan menjalani hukuman.
Pihak orang tua korban tidak senang perbuatan gurunya, memberikan hukuman terhadap muridnya berlebihan.
Ia menilai orang tuanya korban akan berjanji menuruskan kasus ini kepihak polisi.
Bahkan dari korban minta, ibunya turuskan sampai penjarah gurunya.
“Almahun korban RSS, ninta pada ibunya turuskan mak, agar gurunya sampai penjarahnya”, kata RSS sebelum 1 hari meninggal dunia.
RSS juga diduga diniaya oleh guru agamanya dengan kekerasan.
Bahkan ibunya nangis terus, kalau ingat anak masih hidup.
Bahkan ibunya juga trauma dengan meninggal anaknya yang di sanyanginya.
RSS (14), siswa SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, meninggal dunia pada Kamis (26/9/2024), diduga setelah dihukum guru agamanya melakukan squat jump 100 kali.
Usai dihukum, keesokan harinya RSS merasakan sakit di kaki dan mulai demam tinggi.
“Kondisinya semakin memburuk hingga pada Rabu (25/9/2024), RSS dibawa ke RSU Sembiring, Kecamatan Deli Tua, Deli Serdang, dalam kondisi kritis.”
“Setelah menjalani perawatan, RSS meninggal keesokan harinya.
“Anak saya ngeluh kakinya bengkak dan demam tinggi.
Sempat dia bilang, ‘Mak, kakiku sakit sekali, penjarakanlah gurunya itu, Mak.
Biar jangan dia biasa begitu.’ Kamis pagi, anak saya sudah meninggal,” ujar Yuliana saat ditemui di kediamannya di Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang, Jumat (27/9/2024).
Ketika di komfirmasi kedinas Pendidikan Deli Serdang, mengatakan kasus ini sedang di tangani oleh pihak berwajib.
“Kita juga tunggu hasil 1 atau 5 hari ini”, tutur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Deli Serdang.
(sahat)