IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Aktivis-aktis di Pak Pak Barat akan menyoalkan tentang pembangunan tidak merata.


Pak Pak Barat, rajapos.net

Sekitar 15 kilimeter jalan rusak belum di perbaik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Pak Pak Barat, Sumatra Utara, Senin (10/06).

Jalan Rusak dari Lintasan antara kabupaten Humbang Hasundutan dengan kabupaten Pak Pak Barat melintasi delleng simpon Melawati Kuta Galung kecamatan Parlilitan.

Warga terpaksa menempuh jalan rusak itu dengan tampa alasa kasi, bahkan mendaki Gunung sambil bernyanyi menelusuri Perjalanan menuju puncak Gunung simpon.

Warga di sana sudah lelah dengan sepanjang 15 KM dengan tempu jalan kaki sekitar 3 jam dalam perjalanan.

Perjalanan ini memang sangat melelahkan antara Kuta Galung menulusuri perjalanan gunung begitu tinggi kira kira sekitar 2500 km dan permukaan laut tinggi nya.

Diluar Jakarta di Daerah Pak Pak Barat masih tertinggal dan masyarakat mau kekebon dan mancari makan di kebon sering gunakan motor dan pejalan kaki menuju Gunung simponan.

Sekitar 2 desa yang ia tempu dengan berjalan kaki menujuh perkebunan milik warga.

Ia melanjutkan perjalanan menuju Desa singgabur menju Kabupaten Pak Pak Barat, makan waktu sekitar 15 KM dengan lama waktu sekitar 3 jam.

“Kami sudah puluhan tahun jalan Desa Singgabur menujuh ke Desa Pak Pak Barat, tidak tersentuh dana APBD Pak Pak Barat”, tuturnya R. Rusman Simanik, SH Aktivis.

Menurut Rusman, ada sekitar 15 tahun jalan itu belum di bangun aspal, dan jalannya masih alami, bertanah merah dan krikil tajam.

Bupati belum perna blusukan ke Daerah perkebunan masyarakat di Pak Pak Barat.

Bahkan menurut dari Warga, jangankan jalan lampu penerangan jalan pun tidak ada, maka pada malam hari, sunyi dan gelap gulita.

“Kami minta pada Pak Gubenur Sumatra Utara, agar jalan desa Singgabur menujuh jalan raya Pak Pak Barat ada sekitar 15 KM”, tuturnya Kris Tumanggor Kepala Kampung.

Menurut dia, sudah begitu lama jalan ini terkatung-katung dari Desa Gunung Simpon, jalan ke arah Kuta Galung belum juga teraspal.

“Jumlah penduduk ada sekitar 350 KK yang mendiami di Desa Singgabur-Desa Gunung Simpon Kabupaten Pak Pak Barat, belum di bangun ada sekitar 15 tahun itu”, tuturnya.

( Sahat / R. tajung )

Berita Terkait

Top